Standard Kedewasaan

Standard Kedewasaan


Masa kuliah adalah masa dewasa awal, makin dewasa seseorang biasanya stylenya makin berubah. Nah, biasanya yang cewek udah bisa dandan lebih baik, yang dulunya tomboy jadi lebih feminim, yang nggak pernah masak udah mulai belajar masak, yang dulunya suka pake celana panjang sekarang udah belajar pake celana pendek, bahkan kadang sampai ada yang nggak pake celana, banyak sekali ditemui fenomena ‘gadis tanpa celana’ tersebut, di kota-kota besar sudah nggak heran lagi jika lihat fenomena kayak gitu, dari mall, jalanan sampai kampus banyak sekali gadis yang nggak pakai celana, nggak usah heran, tentunya mereka pakai rok. Itulah proses perubahan dalam masa dewasa.

Nggak sedikit orang dewasa yang nggak tau cara mengukur sebuah kedewasaan, ada anak kecil yang pikirannya udah dewasa tapi sama orang lain masih juga dianggap anak kecil, sebaliknya, orang dewasa yang pikirannya kayak anak kecil tetep aja dinilai sebagai orang dewasa. Nah loh,,, dewasa itu gimana? Ada orang yang saat anaknya beli mainan dimarahin “Kayak anak kecil, beli mainan terus!!”, tapi anehnya saat ada pembicaraan orang tua sama kerabatnya dan si anak ikutan, juga dimarahin “Eh anak kecil nggak boleh dengerin pembicaraan orang dewasa!!”. Lah, kita sebagai anak kan jadi bingung pangkat dan derajat kita, Kita anak-anak atau dewasa?

Sebenernya gampang kalau mau ngukur tingkat kedewasaan, alat ukur kedewasaan sudah tersedia dimana-mana, bahkan di desa kecil yang puskesmas aja belum ada, alat ukur kedewasaan ini bisa jadi sudah ada. Alat ukur kedewasaan itu ialah ‘TUKANG CUKUR’, ya, tukang cukur. Tukang cukur punya ilmu mengukur standard seseorang bisa dikatakan dewasa, sehingga mereka menempelkan tulisan “DEWASA: Rp. 10.000 , Anak-anak: Rp 5.000”, dari sana cukuplah kita bisa tahu kita termasuk dewasa apa masih anak-anak. Jika kita di tarik tarif Rp. 10.000 berarti kita udah layak dikatakan dewasa, sedangkan jika ditarik tarif Rp. 5.000 berarti kita masih anak-anak. Sayangnya tukang cukur nggak punya standard untuk remaja, jadi untuk para remaja, silahkan memilih jalan yang lebih pasti antara ‘Dewasa’ atau ‘Anak-anak’.

7 comments: